Barusan nemu kata2 ini " Menyenangkan memiliki seorang sahabat yg mampu buatmu tersenyum, meski dia sedang tak berada di sampingmu." Mmg betul dan ada salah satu dari teman terbaikku ini, yg slalu bisa membuat q terhibur, yah bisa dibilang itu sekitar 3 atw 4 bln yg lalu. Aku selalu merasa nyaman dan senang punya teman spt dia. Krn mmg betul2 dia ada d saat aq butuh dy, dan dy ada bkn hanya d saat aq (づ_--̩̩͡) saja,tp dy juga ada d saat aq ingin berbagi kebahagiaan. Tp entah knp sebulan tearkhir ini dia mnjadi aneh terhadap q. Mendengar nama ataw bahkan suaranya saja udh bs membuat aq menitikkan air mata. Kangen iya, sdih pun iya, apalagi marah sudah pasti. Krn sikapnya yg berubah terhadap ku.
Skrg ini, d saat aku menuliskan smw kata2 ini pun air mata tak hentinya menetes. Krn aq benar2 kangen. Rindu dengan sosok teman dan sahabat q yg sudah 4 bulan ini aq kenal. Siapa yg tdk merasa klu ada temannya yg sebegitu dekatnya tiba2 skrg menjauh sejauh2nya tanpa sebab? Krn aq mulai membandingkan setiap teks yg dia kirim k aq dan yg dia kirim k salah satu teman q jg. Kenapa???
Kenapa bisa jd begini?? Apa salah kalau aq sayang dengan kalian teman2 ku? Dengan mu yang juga merupakan salah satu dari teman q??? Apa salah ku??? Kenapa kau berbuat seperti itu???
Ya Tuhan ku, dimana pun dia berada, tolong sampaikan kalau aku rindu dengan nya. Dengannya yang dulu. Dan tolong jaga dia, jauhkan dia dari segala hal yg buruk yg akan membuatnya bersedih. Krn snyum teman dan sahabat ku adl salah satu dari sumber kebahagiaan q d dunia ini Tuhan. Amiiin. (¯ʃƪ¯)
The Meat Ball
Kamis, 01 Desember 2011
Minggu, 27 November 2011
Kita sahabat kan?
Terkadang sulit untuk mengajukan pertanyaan itu d saat seperti ini. Aku sayang kalian, teman2 q. Kalian selalu ada ketika aq membutuhkan, maka dari itu aq pun ingin selalu ada disaat kalian membutuhkan. Sebagai pendengar bolehlah. Kenapa? Kenapa dirimu masih tdk mau berbagi dg ku? Kita sahabat bukan?? Atw itu cm perasaan q saja??
Jumat, 18 November 2011
Hujan
Yap sore yang menyenangkan sudah berganti menjadi malam yang berhujan :). Bersyukur karena rencana hari ini dapat berjalan dg lancar dan menyenangkan (lumayan ) meninggalkan efek bhagia terutama skali di diriku "̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ "̮ . Smoga hari2 sprti ini akan terus berlangsung lama untuk hari2 berikutnya Ya AALLAH (¯ʃƪ¯) آمين :).
Mmalam ini sambil mendengarkan irama alam (hujan beserta guntur) tembang dari mbak Frente yang berjudul Ordinary Angel mengalun indah d kamar q yg imut ini :D.
Have a wonderful nite everyone! Dan bagi yg mau tidur, selamat menempuh gerbang mimpi dan bermimpi lah yang indaaaaah ;)
Mmalam ini sambil mendengarkan irama alam (hujan beserta guntur) tembang dari mbak Frente yang berjudul Ordinary Angel mengalun indah d kamar q yg imut ini :D.
Have a wonderful nite everyone! Dan bagi yg mau tidur, selamat menempuh gerbang mimpi dan bermimpi lah yang indaaaaah ;)
Minggu, 16 Oktober 2011
Renungan di Senin dikala Subuh
"Mudah bagi kita untuk mendapatkan teman; Namun terkadang lebih mudah lagi untuk kita kehilangan teman hanya krn satu kesalahan."
100 % correct
100 % correct
Minggu, 02 Oktober 2011
JODOH DATANG DARI ARAH MANA SAJA KAWAN!!! .....^___^............
“ Kurelakan dikau pergi...... kembali padanya...dia yang pertama menyentuh hatiku....... Bait ini cocok sekali buatmu dik....hehehe....” aku negeledekin seorang adik sekaligus teman yang berada nun jauh disana melalui telpon sambil ku berdendang untuknya. ^^
“Ihhh....mbak jahat, aku lagi sedih begini...hiks..hiks...” mengumpati ku masih melanjutkan tangisnya.
Aku mengenalnya disebuah mesjid..persis di pusat kota Semarang, aku pun lupa apa nama mesjidnya, ada di simpang Lima kota Semarang. Pada saat itu, aku baru saja pulang dari kampus UNDIP Peleburan. Ada sesuatu yang diurus disana. Ketika sudah dapat jadwal Dzuhur, aku pun mampir ke masjid itu untuk menunaikan kewajibanku menghadapNya. Aku yang kebetulan baru pertama sekali ke masjid itu, bingung dimana letak tempat berwudhu. Mesjid pada saat itu ramai sekali. Pantas saja, mesjid ini letaknya strategis berada diantara kawasan perkantoran, mall, hotel, toko buku, ditambah lagi di mesjid ini ada sekolah dasar islam terpadunya. Jadi wajar saja ramai sekali, tampak orangtua yang menjemput anak-anaknya sekolah juga berseliweran di halaman mesjid. Di teras mesjid aku melihat ada seorang perempuan cantik, tinggi, putih, manis *lengkap deh kek rujak..hehehe* yang keadaan pakaian dan umurnya hampir sama denganku. Aku mencoba mendekatinya.
“ Assalamu’alaikum, maaf mba’ numpang nanya dimana ya tempat wudhunya?”
“ Waalaikumsalam, oh..ada di pojok sono mbak...yuk, tak temenin, kebetulan saya juga mau wuddhu juga” jawabnya yang kentara sekali meddhoknya sambil berjalan menuntunku menuju pojok yang ia maksudkan.
Hmmm..... subhanallah...aku bertemu orang yang baik.
Selesai wudhu,ia masih menarik dan menuntun lenganku menuju lantai atas mesjid, karena dilihatnya aku hendak memasuki mesjid. Ternyata tempat sholat jamaah perempuan ada di lantai atas yang pintu masuknya juga berbeda. Untung saja ada neh “akhwat” pikirku. Kalau tidak, aku bisa malu juga, karena aku perempuan sendiri diantara jamaah laki-laki yang tiada hijabnya.
Selesai sholat, aku benahi mukena parasutku hingga mengecil lipatannya agar tidak memakan tempat di dalam tas.
Tiba-tiba, ia mendekatiku yang sudah selesai sholat.
“ Maaf, kalau boleh tau nama mbak siapa?” tanya nya.
“ Deta!” jawabku. “ Mbak?” tanyaku balik sambil memasukkan gulungan mukena yang sudah mengecil ke dalam tas.
“Azizah mbak” jawabnya sambil tersenyum manis.
“ hmmm...wow, ada lagunya tuh kan mbak...hehe...” ku balas dengan tawa kecil. Aku ingat lagu Eddy Silitonga yang sering dinyanyikan bapakku dulu. Bapakku suka sekali memang lagu Eddy Silitonga. Aku pun jadi ikut-ikutan ketularan...hehe.... karena, aku ingat sekali bapakku dulu ngajari aku maen gitar ngebawain lagu-lagu Eddy Silitonga. Tidak usah heran kalau orang batak jarang sekali yang tidak bisa nyanyi dan bermain musik. ^^
“ ah...si mbak bisa ajja.” Azizah mulai tersipu malu menunjukkan ciri khas perempuan jika sedang dipuji. Mungkin ia tau juga tuh lirik lagu “Azizah”nya tulang Eddy Silitonga. ^^
“ cocok koq lagunya dengan mba...hehe” aku mulai menggoda dan mengakrabkan diri.
“hehehe....”wajah azizah semakin memerah dibalik kulit wajahnya yang putih mulus.
Perkenalanku dengan Azizah yang langsung akrab itu memang singkat. Tapi, kami bisa berbincang melalui telpon selepas kami saling tukar nomor hp masing-masing.
Azizah anak yang cantik, manis, salehah, pintar pula. Dia, yang lebih sering sms dan menelponku lebih dulu. Walaupun aku tak lagi ada di Semarang, tetapi Azizah masih sering menghubungiku. Dia bercerita apa saja. Bahkan lebih sering meminta nasehat. Mungkin, dia menganggap aku sebagai kakaknya padahal hanya lebih muda beberapa bulan dariku. *nasehat apa coba yang bisa aku berikan kepada seorang akhwat sesalehah Azizah,hmm....mikir kan?mengingat aku juga yang masih perlu nasehat dan bimbingan yang banyak...kalau orang batak bilang aku ini #hassur dope bah!#* ^_____^
Terakhir ini, ia mulai bercerita tentang ketertarikannya dengan seorang ikhwan dikampusnya. Sebenarnya ia sudah lama sekali menyukai atau jatuh cinta dengan tuh ikhwan. Seorang ikhwan sekaligus senior dikampusnya. Sejak semester awal kuliah S1 ketika ia langsung menceburkan masuk di organisasi LDK (Lembaga Dakwah Kampus), hingga sekarang masa perkuliahan S2. Yang kebetulan, mereka juga sama-sama melanjutkan S2 dikampus yang sama pula. Wow, cukup lama juga ia memendam perasaannya!
Siapa bilang akhwat se”salehah” dan se”juhud” Azizah tak bisa jatuh cinta? Siapa saja pasti merasakan jatuh cinta. Apalagi aku...*yang masih... hehehe...*
Bahkan jika tak merasakan hal itu lagi, apa layak disebut makhluk yang punya rasa? Dimana saja, kapan saja, dan siapa saja dijamin nggak akan bisa lolos dari serangan hati ini. Ya...yang diserang emang ke hati.... Hidup akan terasa garing dan monoton tanpa kehadiran cinta. Baik cinta kepada yang Maha Pencipta maupun kepada lawan jenis. Aku, pernah baca buku, *lupa judulnya* Ali RA berkata, ”tak mungkin seseorang menghindar dari cinta, kecuali orang yang kasar perangainya, kurang waras, atau tidak mempunyai gairah.” Maka berbahagialah orang-orang yang masih bisa mencintai dan dicintai...(Aa Gym banget neh!). Kebersamaan dalam syuro,kebersamaan dalam agenda-agenda dakwah memang membawa aktivis dakwah dalam lingkaran ukhwah. Membuat hati ini berpadu karena ketundukan PadaNya. Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan? Apalagi ikhwan yang disukai Azizah emang ketua LDK dikampusnya.
Bertemu dalam Medan yang begitu berkah, semoga menghantarkan pada cinta yang penuh rahmat, jika disebagian buku disebut penyakit hati, maka ditulisan kebanyakan selalu disebut fitrahnya hati. Bisa ia,bisa tidak. Perjuangan dijalanNya membuat aktivis dakwah bertemu dengaan banyak saudara.
Tanpa dipungkiri mungkin ada yang menjadi kembang hati. Merasuk ke hati tanpa permisi. Hijab hati yang selalu dijaga, kadang bisa diterobos oleh fitrahnya hati. Karena degradasi iman atau lemahnya asupan ruhiyah. Maka tidak heran jika banyak yang memutuskan membangun cinta dengan saudara seperjuangan dijalan ini. Karena aktivis dakwah adalah manusia biasa yang kadang ingin dimanja,dicinta, diperhatikan. Diluar tindakan ketika menjalankan amanah, kuncup, mengembang, layu, kemudian gugur. Proses tumbuh dan mewabahnya serangan hati yang satu ini dikalangan aktivis dakwah, emang kalau dilihat tidak jauh beda dengan ”cinlok” ala seleb...hehehe... Cinta bersemi saat aktif dalam dakwah... Tidak salah jika emang ada aktivis dakwah jatuh cinta. Tapi, tidak seharusnya juga aktivis dakwah tersebut sampai terhanyut...dan hal ini harus diwaspadai. Karena jatuh cinta itu rentan sekali dengan ”kasmaran”..
Imam Ibnu Qayyim al_Jauziyah dalam bukunya Raudhah al-Muhibbin wa Nuzhah al-Musytaqin menuliskan pendapat orang tentang pengaruh cinta dalam kehidupan seseorang. ” Cinta itu bisa menyucikan akal, mengeyahkan kekhawatiran, mendorong untuk berpakaian rapi, makan yang baik-baik, memelihara akhlak yang mulia, membangkitkan semangat, mengenakan wewangian, memperhatikan pergaulan yang baik, serta ,menjaga adab kepribadian. Tapi cinta juga merupakan ujian bagi orang-orang yang shaleh dan cobaan bagi yang ahli ibadah”. Nah tu kan.... kasmaran dalam hal cinta itu bisa-bisa merubah tingkah laku, bahkan kepribadian seseorang...ckckck... Yang pastinya yang harus diingat, jangan sampai terjadi perubahan yang menurunkan kadar keimanan aktivis dakwah kepadaNya. Jadi, cinta itu tidak selamanya juga ”anugerah terindah” yang selalu diagung-agungkan oleh orang-orang yang sedang jatuh cinta. Akan tetapi, merupakan cobaan buat orang saleh, ahli ibadah, termasuk aktivis dakwah...(kan dapat lagi..). bisa-bisa komitmen dakwah berubah total...(bahaya sekali kan..)
WASPADALAH!!!!!
Alhamdulillah, Azizah masih bisa memendam perasaannya ini. Inilah, yang menurutku tindakan paten!hehehe.... jangan sampai terhanyut. Kalau menurutku, walaupun sering dapat sms tausyiah,ngingetin makan, minum, dan bentuk perhatian lain dari ikhwan.. jangan digubris!. Jadilah kulkas!hehe...*sok kali aku ni, ntah pun aku tak begitu..hehe...*. karena, bisa saja sms tausyiah, perhatian yang diberikan ikhwan itu, bukan saja hanya untuk kita....bisa saja ke semua orang dia mengirimkannnya..dan bisa saja bentuk perhatiannya itu juga ditunjukkan kepada seiapa saja. Namanya juga ikhwan...kan orang baik..hehehe...jadi jangan keGRan dulu..*asal jangan ikhwannya aja emang genit saja*emang ada ikhwan genit??* Pis wan!!! ^_^V.... So, Cari kesibukan lain saja, jika kita mulai terhanyut...biar lupa......sering-sering puasa saja, Rasulullah menganjurkan pemuda-pemudi untuk berpuasa sebagai satu perisai takwa jika belum siap untuk nikah. Dan jangan lupa, perbanyak tilawah Qur’an, qiyamul lail, zikir kepadaNya.. baca buku(kalau bisa buku pergerakan atau buku pengetahuan, jangan novel cinta2 pula ^^), karena dengan demikian, tak akan asik berangan-angan aja. Tapi, sibuklah! Niscaya lupa tuh sidia...(sok-sok tau...hehehe). Oia, jangan lupa minta ampun dan tobat kepadaNya. Karena kita sudah mengkhianati cintaNya,.. menangislah karena hati telah tercemari, berharap ampunanNya akan selalu terbuka. Pengkhianatan cinta ini bisa jadi terjadi kepada kita karena kita adalah insan biasa. Bukan maksud sebagai alasan pembenar atau alasan pemaaf. Namun fitrah hati ini semoga bisa menghantarkan kederajat ketaqwaan padaNya. Bermohon agar dirahmati hati ini dengan cahaya kebesaranNya. Jika fitrah itu datang, tunjukkan jalan yang terbaik. Kuatkanlah pancang kaki. Semoga tidak terhempas kuatnya ombak kehidupan. Doa juga... minta kepadaNya kita dijauhin dari perbuatan yang haram, minta juga kepadaNya biar kita dikasih jodoh yang super duper the best dunia akhirat... seperti yang dijanjikanNya dalam firmanNya, ”wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik pula” (QS. An-Nur:26). Karena bagaimanapun kita itu berharap anak yang terlahir nanti adalah anak emas yang akan memperkuat bangunan peradaban yang telah dibangun para pendahulunya..(hmmm...) Fitrah hati yang begitu suci ini semoga tidak menodai amalan diri. Dengan niatan yang tetap lurus, karena mengharap kridhoanNya. Positive thinkinglah kepada Allah. Karena untuk urusan jodoh, Allah bakal ngasih pasangan hidup yang qualified buat para kita yang istiqomah. Yang paling penting banget neh meminimalisasi pertemuan dan komunikasi dengan lawan jenis. Karena, dari sini sumber hangatnya...
Jadi, kalau aku lihat, akhwat yang bisa memendam perasaaannya itu memang aneh ya! Seringkali orang-orang mengira ia adalah orang yang sombong. Karena ketika ditelpon, jarang diangkat, di sms...tidak dibales. Kalaupun di bales pasti lama sekali, karena sangat banyak mikirnya... padahal itu *katanya si akhwat sih*...”untuk melindungi hati sekaligus marwahnya”...wah..wah....
Dari pembicaraanku dengan Azizah, aku tau bagaimanalah sukanya Azizah kepada tuh ikhwan, tapi tetap ditahan. Eh, si ikhwan beda lagi cara memendam perasaaannya *walaupun terkadang tak terlalu kuat imannya untuk sering-sering sms tausyiah* malah buat puisi, cerpen, lirik lagu*apalagi yang kebetulan terlibat dalam grup nasyid*. Yang aku heran, kenapa tuh ikhwan gak khitbah Azizah aja ya... hmm... alasan yang sudah terdoktrin! Belum siap!hmmm.....
Lewat telpon dalam cerita Azizah, aku tiba-tiba nyeletuk ke Azizah, “ kenapa kamu gak khitbah saja tuh ikhwan?, toh, gak ada salahnya kan? Bunda Khadijah sudah melakukannya” secara umur Azizah juga memang sudah melebihi kematangan untuk membentuk sebuah rumah tangga*aku..sok-sok gak ngerasa gitulah..hehehe*...yang lebih parahnya Azizah ini sebenarnya sudah menjalani beberapa ta’aruf dengan ikhwan melalui Murobbinya. Tapi, katanya nih, tidak ada yang cocok. Ya, iyalah...karena tuh “ikhwan” sudah menempel diotaknya..ckckck...*emang boleh gitu? Ya bolelah...itu tuh..hehehe....*
Yup, tiada salahnya seorang akhwat melamar seorang ikhwan. Banyak, kisahnya loh... ini salah satu kisahnya..Tsabit al Bunnani berkata, “Aku berada di sisi Anas, dan disebelahnya ada anak perempuannya. Anas berkata, “Seorang wanita datang kepada Rasulullah SAW menawarkan dirinya, seraya berkata, “wahai Rasulullah aku datang hendak memberikan diriku kepadamu”. Maka putri Anas berkata, “Betapa sedikitnya perasaaan malunya”. Anas berkata, “Dia lebih baik darimu, karena dia menginginkan Rasulullah.” (HR. Bukhari). Intinya, akhwat boleh melamar ikhwan jika ia menyukainya apalagi karena kesalehannya.
***************************************************************************
Setelah panjang bercerita mengenai ikhwan itu di telpon, ntah kenapa tiba-tiba suara Azizah tidak ada lagi, terdiam. “ Halo..halo...” aku berteriak dari seberang sini....dan kemudian akhirnya ada sahutan Azizah, “ya haloo mbak...hiks..hiks....”.
Loh, koq nangis? Tadi kan enak dan semangat cerita tentang ikhwan itu. “ Kenapa za?” ku takut-takut bertanya.
“Itulah mbak, dia sudah mau ni...kahh..de..ngann..akhwat.hiks,,.... ..lain...hiks..hiks..........hiks........, diiiaa...hiks...tadiiii...hiks..hiks...ngasi ..hiks..undangannya ke aku!” Azizah menjelaskan sambil terisak-isak.
Deg! Koq jadi sad ending gini?????
“ Aku harus gimana mbak?hiks..hiks..” Azizah masih lanjut dengan tangisnya.
“ Innalillah... ikhlas ya Za!” Aku masih shock juga neh dengan penjelasan dia yang terakhir ini. Soalnya, diawal pembicaraan tadi, Azizah enak sekali menceritakannya.
“ Berarti bukan dia jodoh Azizah...Allah sudah mempersiapkan yang lebih baik dari dia untuk menjadi pendamping hidup Azizah. Bukankah semua yang kita inginkan tak selamanya dapat kita capai, karena pasti ada yang terbaik dibaliknya. Azizah pasti tau juga kan, kalau sesuatu yang baik menurut kita, belum tentu baik menurut Allah...semua pasti ada hikmahnya..berpositif thingking saja kepada Allah...walaupun susah memang untuk ikhlas, tapi usaha aja za, agar ikhlas...dan tetap istiqomah..sabar....minta ampun kepadaNYa karena bisa jadi ada kesalahan atau kelalaian Azizah dengan mencintai orang yang belum halal bagi kita, paling tidak, jadikan pelajaran. Jangan roboh yu nduk...Masa’ Azizah roboh hanya karena tuh ikhwan, apa gunanya Azizah mengetahui ilmu ikhlas dan sabar itu. Ridho dengan takdir za...tidak semua yang kita inginkan itu akan terkabul” aku mencoba menguatkannya.....
Ya!Kita harus ridho dengan takdir dariNYA! Bukankah beriman kepada Qada dan Qadar sudah menjadi wajib bagi kita? Baik itu qadar baik dan buruk. Karena hal itu merupakan awal dari tawakkal kepada Allah dalam segala usaha yang kita lakukan. Dengan iman pada qadar setiap mukmin akan optimis dalam segala tindak tanduk dan perbuatan usahanya. Karena setelah ia mencurahkan segala kemampuan yang ada padanya, ia akan bertawakkal kepada Allah semata dalam hasil yang akan dicapainya. Allah Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui apa yang baik dan buruk bagi hambaNya. Dengan modal iman akan qadar baik dan buruk, jiwa raga menerima apapun hasil yang diraih, apapun yang menimpanya. Jika buruk yang dicapai, atau musibah yang menimpa, itu tidak akan membuat sedih dan larut dengan duka lara. Jika ia tidak mencapai apa yang diinginkannya walaupun sudah mengerahkan segala daya upaya, ia tidak akan berkecil hati karenanya.
Aku ingat firmanNya, “ Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan tiada (pula suatu bencana)menimpa dirimu kecuali telah tertulis di dalam kitab (al-Lauh al-Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah, supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput darimu, dan supaya kamu tidak merasa bangga dengan apa yang telah diberikanNya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri”. (QS. Al-Haddid:22-23).
Ketahuilah setiap yang terjadi di muka bumi ini sudah tercatat di Lauhul Muhfuzh sejak 50.000 tahun yang lalu sebelum penciptaan langit dan bumi”. (HR. Muslim no.2653, dari Abdullah bin Amr bin Al’Ash). Jika seseorang mengimani takdir ini dengan benar, maka ia pasti akan memperoleh kebaikan yang teramat banyak. Ibnul Qayyim mengatakan, “Landasan setiap kebaikan adalah jika engkau tahu bahwa setiap yang Allah kehendaki pasti terjadi dan setiap yang tidak Allah kehendaki tidak akan terjadi”. (Al Fawaid, hal 94, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah. Darul Aqidah, cetakan pertama). Yang Allah takdirkan pun tidaklah sia-sia. Pasti ada hikmah di balik itu semua. Allah berfirman, “ Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main(saja) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya ; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan yang mempunyai ‘Arsy yang mulia”. (QS. Al Mu’minun:115-116). “ Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq”. (QS. Ad-Dukhan:38-39).
Hening......lama.....
Diseberang sana, Azizah masih terdiam dan mulai mengurangi kadar isakannya...
“ Mba yakin.. Azizah pasti bisa....yukkkk...mba pengen lihat wajahmu yang manis lagi...senyum dong ke mba...hehe...karena dengan wajah manis Azizah itu, masih banyak ikhwan yang ngantri diluar sana..hehe...” Aku mulai menggodainya lagi.
“ Kita memang harus punya sifat optimis za....dengan selalu bertawakkal menggapai keinginan kita. Yah..salah satunya itu tuh ”nikah” apalagi umur sudah ada tanda warningnya..hehehe.....jadi mulailah membuka hati kepada ikhwan lain”. Dalam surat Ath Tholaq:2-3 disebutkan, “ Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya”. Nah begitu juga dengan jodoh Azizah itu...akan datang dari arah mana saja..depan, belakang, kiri dan kanan....hehe...” semakin menjadi aku menggodainya.
“ mbak ini loh...” akhirnya Azizah ngomong lagi.
“ Oh, masi hidup toh nduk...hehe...”ku pancing lagi Azizah.
“ yeee...si mbak....hiks..jadi kangen sama mbak.” menangis lagi.
“ oww...so pasti! Kapan kamu tidak kangen mba? Sms kamu saja banyak kata “kangen” di inbox mba....”jawabku sambil bernarsis.
“ Ini beneran toh mbak...hua..hua..pengen meluk mbak...hua..hua....” Azizah malah menguatkan suara tangisnya.
“oi...oi...ambil tuh guling...peluk saja..anggaplah itu mba..hehe..” jawabku.
“ aku terbang sajalah ya mba..hehe..” Azizah mulai mencairkan suasana hatinya. Mungkin dengan bercerita, sedikit longgar perasaan hatinya yang sesak tadi.
Dan aku pun mendendangkan bait seperti yang diatas....*jahat aku ya...hehehe*...... kalau gak seperti itu berarti gak Deta namanya...^___^
Deta oh Deta.........kacaunya kau ini!!!!!!
SUYSE, kamar gelap, Syawal 1432H.
^____^
“Ihhh....mbak jahat, aku lagi sedih begini...hiks..hiks...” mengumpati ku masih melanjutkan tangisnya.
Aku mengenalnya disebuah mesjid..persis di pusat kota Semarang, aku pun lupa apa nama mesjidnya, ada di simpang Lima kota Semarang. Pada saat itu, aku baru saja pulang dari kampus UNDIP Peleburan. Ada sesuatu yang diurus disana. Ketika sudah dapat jadwal Dzuhur, aku pun mampir ke masjid itu untuk menunaikan kewajibanku menghadapNya. Aku yang kebetulan baru pertama sekali ke masjid itu, bingung dimana letak tempat berwudhu. Mesjid pada saat itu ramai sekali. Pantas saja, mesjid ini letaknya strategis berada diantara kawasan perkantoran, mall, hotel, toko buku, ditambah lagi di mesjid ini ada sekolah dasar islam terpadunya. Jadi wajar saja ramai sekali, tampak orangtua yang menjemput anak-anaknya sekolah juga berseliweran di halaman mesjid. Di teras mesjid aku melihat ada seorang perempuan cantik, tinggi, putih, manis *lengkap deh kek rujak..hehehe* yang keadaan pakaian dan umurnya hampir sama denganku. Aku mencoba mendekatinya.
“ Assalamu’alaikum, maaf mba’ numpang nanya dimana ya tempat wudhunya?”
“ Waalaikumsalam, oh..ada di pojok sono mbak...yuk, tak temenin, kebetulan saya juga mau wuddhu juga” jawabnya yang kentara sekali meddhoknya sambil berjalan menuntunku menuju pojok yang ia maksudkan.
Hmmm..... subhanallah...aku bertemu orang yang baik.
Selesai wudhu,ia masih menarik dan menuntun lenganku menuju lantai atas mesjid, karena dilihatnya aku hendak memasuki mesjid. Ternyata tempat sholat jamaah perempuan ada di lantai atas yang pintu masuknya juga berbeda. Untung saja ada neh “akhwat” pikirku. Kalau tidak, aku bisa malu juga, karena aku perempuan sendiri diantara jamaah laki-laki yang tiada hijabnya.
Selesai sholat, aku benahi mukena parasutku hingga mengecil lipatannya agar tidak memakan tempat di dalam tas.
Tiba-tiba, ia mendekatiku yang sudah selesai sholat.
“ Maaf, kalau boleh tau nama mbak siapa?” tanya nya.
“ Deta!” jawabku. “ Mbak?” tanyaku balik sambil memasukkan gulungan mukena yang sudah mengecil ke dalam tas.
“Azizah mbak” jawabnya sambil tersenyum manis.
“ hmmm...wow, ada lagunya tuh kan mbak...hehe...” ku balas dengan tawa kecil. Aku ingat lagu Eddy Silitonga yang sering dinyanyikan bapakku dulu. Bapakku suka sekali memang lagu Eddy Silitonga. Aku pun jadi ikut-ikutan ketularan...hehe.... karena, aku ingat sekali bapakku dulu ngajari aku maen gitar ngebawain lagu-lagu Eddy Silitonga. Tidak usah heran kalau orang batak jarang sekali yang tidak bisa nyanyi dan bermain musik. ^^
“ ah...si mbak bisa ajja.” Azizah mulai tersipu malu menunjukkan ciri khas perempuan jika sedang dipuji. Mungkin ia tau juga tuh lirik lagu “Azizah”nya tulang Eddy Silitonga. ^^
“ cocok koq lagunya dengan mba...hehe” aku mulai menggoda dan mengakrabkan diri.
“hehehe....”wajah azizah semakin memerah dibalik kulit wajahnya yang putih mulus.
Perkenalanku dengan Azizah yang langsung akrab itu memang singkat. Tapi, kami bisa berbincang melalui telpon selepas kami saling tukar nomor hp masing-masing.
Azizah anak yang cantik, manis, salehah, pintar pula. Dia, yang lebih sering sms dan menelponku lebih dulu. Walaupun aku tak lagi ada di Semarang, tetapi Azizah masih sering menghubungiku. Dia bercerita apa saja. Bahkan lebih sering meminta nasehat. Mungkin, dia menganggap aku sebagai kakaknya padahal hanya lebih muda beberapa bulan dariku. *nasehat apa coba yang bisa aku berikan kepada seorang akhwat sesalehah Azizah,hmm....mikir kan?mengingat aku juga yang masih perlu nasehat dan bimbingan yang banyak...kalau orang batak bilang aku ini #hassur dope bah!#* ^_____^
Terakhir ini, ia mulai bercerita tentang ketertarikannya dengan seorang ikhwan dikampusnya. Sebenarnya ia sudah lama sekali menyukai atau jatuh cinta dengan tuh ikhwan. Seorang ikhwan sekaligus senior dikampusnya. Sejak semester awal kuliah S1 ketika ia langsung menceburkan masuk di organisasi LDK (Lembaga Dakwah Kampus), hingga sekarang masa perkuliahan S2. Yang kebetulan, mereka juga sama-sama melanjutkan S2 dikampus yang sama pula. Wow, cukup lama juga ia memendam perasaannya!
Siapa bilang akhwat se”salehah” dan se”juhud” Azizah tak bisa jatuh cinta? Siapa saja pasti merasakan jatuh cinta. Apalagi aku...*yang masih... hehehe...*
Bahkan jika tak merasakan hal itu lagi, apa layak disebut makhluk yang punya rasa? Dimana saja, kapan saja, dan siapa saja dijamin nggak akan bisa lolos dari serangan hati ini. Ya...yang diserang emang ke hati.... Hidup akan terasa garing dan monoton tanpa kehadiran cinta. Baik cinta kepada yang Maha Pencipta maupun kepada lawan jenis. Aku, pernah baca buku, *lupa judulnya* Ali RA berkata, ”tak mungkin seseorang menghindar dari cinta, kecuali orang yang kasar perangainya, kurang waras, atau tidak mempunyai gairah.” Maka berbahagialah orang-orang yang masih bisa mencintai dan dicintai...(Aa Gym banget neh!). Kebersamaan dalam syuro,kebersamaan dalam agenda-agenda dakwah memang membawa aktivis dakwah dalam lingkaran ukhwah. Membuat hati ini berpadu karena ketundukan PadaNya. Maka nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan? Apalagi ikhwan yang disukai Azizah emang ketua LDK dikampusnya.
Bertemu dalam Medan yang begitu berkah, semoga menghantarkan pada cinta yang penuh rahmat, jika disebagian buku disebut penyakit hati, maka ditulisan kebanyakan selalu disebut fitrahnya hati. Bisa ia,bisa tidak. Perjuangan dijalanNya membuat aktivis dakwah bertemu dengaan banyak saudara.
Tanpa dipungkiri mungkin ada yang menjadi kembang hati. Merasuk ke hati tanpa permisi. Hijab hati yang selalu dijaga, kadang bisa diterobos oleh fitrahnya hati. Karena degradasi iman atau lemahnya asupan ruhiyah. Maka tidak heran jika banyak yang memutuskan membangun cinta dengan saudara seperjuangan dijalan ini. Karena aktivis dakwah adalah manusia biasa yang kadang ingin dimanja,dicinta, diperhatikan. Diluar tindakan ketika menjalankan amanah, kuncup, mengembang, layu, kemudian gugur. Proses tumbuh dan mewabahnya serangan hati yang satu ini dikalangan aktivis dakwah, emang kalau dilihat tidak jauh beda dengan ”cinlok” ala seleb...hehehe... Cinta bersemi saat aktif dalam dakwah... Tidak salah jika emang ada aktivis dakwah jatuh cinta. Tapi, tidak seharusnya juga aktivis dakwah tersebut sampai terhanyut...dan hal ini harus diwaspadai. Karena jatuh cinta itu rentan sekali dengan ”kasmaran”..
Imam Ibnu Qayyim al_Jauziyah dalam bukunya Raudhah al-Muhibbin wa Nuzhah al-Musytaqin menuliskan pendapat orang tentang pengaruh cinta dalam kehidupan seseorang. ” Cinta itu bisa menyucikan akal, mengeyahkan kekhawatiran, mendorong untuk berpakaian rapi, makan yang baik-baik, memelihara akhlak yang mulia, membangkitkan semangat, mengenakan wewangian, memperhatikan pergaulan yang baik, serta ,menjaga adab kepribadian. Tapi cinta juga merupakan ujian bagi orang-orang yang shaleh dan cobaan bagi yang ahli ibadah”. Nah tu kan.... kasmaran dalam hal cinta itu bisa-bisa merubah tingkah laku, bahkan kepribadian seseorang...ckckck... Yang pastinya yang harus diingat, jangan sampai terjadi perubahan yang menurunkan kadar keimanan aktivis dakwah kepadaNya. Jadi, cinta itu tidak selamanya juga ”anugerah terindah” yang selalu diagung-agungkan oleh orang-orang yang sedang jatuh cinta. Akan tetapi, merupakan cobaan buat orang saleh, ahli ibadah, termasuk aktivis dakwah...(kan dapat lagi..). bisa-bisa komitmen dakwah berubah total...(bahaya sekali kan..)
WASPADALAH!!!!!
Alhamdulillah, Azizah masih bisa memendam perasaannya ini. Inilah, yang menurutku tindakan paten!hehehe.... jangan sampai terhanyut. Kalau menurutku, walaupun sering dapat sms tausyiah,ngingetin makan, minum, dan bentuk perhatian lain dari ikhwan.. jangan digubris!. Jadilah kulkas!hehe...*sok kali aku ni, ntah pun aku tak begitu..hehe...*. karena, bisa saja sms tausyiah, perhatian yang diberikan ikhwan itu, bukan saja hanya untuk kita....bisa saja ke semua orang dia mengirimkannnya..dan bisa saja bentuk perhatiannya itu juga ditunjukkan kepada seiapa saja. Namanya juga ikhwan...kan orang baik..hehehe...jadi jangan keGRan dulu..*asal jangan ikhwannya aja emang genit saja*emang ada ikhwan genit??* Pis wan!!! ^_^V.... So, Cari kesibukan lain saja, jika kita mulai terhanyut...biar lupa......sering-sering puasa saja, Rasulullah menganjurkan pemuda-pemudi untuk berpuasa sebagai satu perisai takwa jika belum siap untuk nikah. Dan jangan lupa, perbanyak tilawah Qur’an, qiyamul lail, zikir kepadaNya.. baca buku(kalau bisa buku pergerakan atau buku pengetahuan, jangan novel cinta2 pula ^^), karena dengan demikian, tak akan asik berangan-angan aja. Tapi, sibuklah! Niscaya lupa tuh sidia...(sok-sok tau...hehehe). Oia, jangan lupa minta ampun dan tobat kepadaNya. Karena kita sudah mengkhianati cintaNya,.. menangislah karena hati telah tercemari, berharap ampunanNya akan selalu terbuka. Pengkhianatan cinta ini bisa jadi terjadi kepada kita karena kita adalah insan biasa. Bukan maksud sebagai alasan pembenar atau alasan pemaaf. Namun fitrah hati ini semoga bisa menghantarkan kederajat ketaqwaan padaNya. Bermohon agar dirahmati hati ini dengan cahaya kebesaranNya. Jika fitrah itu datang, tunjukkan jalan yang terbaik. Kuatkanlah pancang kaki. Semoga tidak terhempas kuatnya ombak kehidupan. Doa juga... minta kepadaNya kita dijauhin dari perbuatan yang haram, minta juga kepadaNya biar kita dikasih jodoh yang super duper the best dunia akhirat... seperti yang dijanjikanNya dalam firmanNya, ”wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik pula” (QS. An-Nur:26). Karena bagaimanapun kita itu berharap anak yang terlahir nanti adalah anak emas yang akan memperkuat bangunan peradaban yang telah dibangun para pendahulunya..(hmmm...) Fitrah hati yang begitu suci ini semoga tidak menodai amalan diri. Dengan niatan yang tetap lurus, karena mengharap kridhoanNya. Positive thinkinglah kepada Allah. Karena untuk urusan jodoh, Allah bakal ngasih pasangan hidup yang qualified buat para kita yang istiqomah. Yang paling penting banget neh meminimalisasi pertemuan dan komunikasi dengan lawan jenis. Karena, dari sini sumber hangatnya...
Jadi, kalau aku lihat, akhwat yang bisa memendam perasaaannya itu memang aneh ya! Seringkali orang-orang mengira ia adalah orang yang sombong. Karena ketika ditelpon, jarang diangkat, di sms...tidak dibales. Kalaupun di bales pasti lama sekali, karena sangat banyak mikirnya... padahal itu *katanya si akhwat sih*...”untuk melindungi hati sekaligus marwahnya”...wah..wah....
Dari pembicaraanku dengan Azizah, aku tau bagaimanalah sukanya Azizah kepada tuh ikhwan, tapi tetap ditahan. Eh, si ikhwan beda lagi cara memendam perasaaannya *walaupun terkadang tak terlalu kuat imannya untuk sering-sering sms tausyiah* malah buat puisi, cerpen, lirik lagu*apalagi yang kebetulan terlibat dalam grup nasyid*. Yang aku heran, kenapa tuh ikhwan gak khitbah Azizah aja ya... hmm... alasan yang sudah terdoktrin! Belum siap!hmmm.....
Lewat telpon dalam cerita Azizah, aku tiba-tiba nyeletuk ke Azizah, “ kenapa kamu gak khitbah saja tuh ikhwan?, toh, gak ada salahnya kan? Bunda Khadijah sudah melakukannya” secara umur Azizah juga memang sudah melebihi kematangan untuk membentuk sebuah rumah tangga*aku..sok-sok gak ngerasa gitulah..hehehe*...yang lebih parahnya Azizah ini sebenarnya sudah menjalani beberapa ta’aruf dengan ikhwan melalui Murobbinya. Tapi, katanya nih, tidak ada yang cocok. Ya, iyalah...karena tuh “ikhwan” sudah menempel diotaknya..ckckck...*emang boleh gitu? Ya bolelah...itu tuh..hehehe....*
Yup, tiada salahnya seorang akhwat melamar seorang ikhwan. Banyak, kisahnya loh... ini salah satu kisahnya..Tsabit al Bunnani berkata, “Aku berada di sisi Anas, dan disebelahnya ada anak perempuannya. Anas berkata, “Seorang wanita datang kepada Rasulullah SAW menawarkan dirinya, seraya berkata, “wahai Rasulullah aku datang hendak memberikan diriku kepadamu”. Maka putri Anas berkata, “Betapa sedikitnya perasaaan malunya”. Anas berkata, “Dia lebih baik darimu, karena dia menginginkan Rasulullah.” (HR. Bukhari). Intinya, akhwat boleh melamar ikhwan jika ia menyukainya apalagi karena kesalehannya.
***************************************************************************
Setelah panjang bercerita mengenai ikhwan itu di telpon, ntah kenapa tiba-tiba suara Azizah tidak ada lagi, terdiam. “ Halo..halo...” aku berteriak dari seberang sini....dan kemudian akhirnya ada sahutan Azizah, “ya haloo mbak...hiks..hiks....”.
Loh, koq nangis? Tadi kan enak dan semangat cerita tentang ikhwan itu. “ Kenapa za?” ku takut-takut bertanya.
“Itulah mbak, dia sudah mau ni...kahh..de..ngann..akhwat.hiks,,.... ..lain...hiks..hiks..........hiks........, diiiaa...hiks...tadiiii...hiks..hiks...ngasi ..hiks..undangannya ke aku!” Azizah menjelaskan sambil terisak-isak.
Deg! Koq jadi sad ending gini?????
“ Aku harus gimana mbak?hiks..hiks..” Azizah masih lanjut dengan tangisnya.
“ Innalillah... ikhlas ya Za!” Aku masih shock juga neh dengan penjelasan dia yang terakhir ini. Soalnya, diawal pembicaraan tadi, Azizah enak sekali menceritakannya.
“ Berarti bukan dia jodoh Azizah...Allah sudah mempersiapkan yang lebih baik dari dia untuk menjadi pendamping hidup Azizah. Bukankah semua yang kita inginkan tak selamanya dapat kita capai, karena pasti ada yang terbaik dibaliknya. Azizah pasti tau juga kan, kalau sesuatu yang baik menurut kita, belum tentu baik menurut Allah...semua pasti ada hikmahnya..berpositif thingking saja kepada Allah...walaupun susah memang untuk ikhlas, tapi usaha aja za, agar ikhlas...dan tetap istiqomah..sabar....minta ampun kepadaNYa karena bisa jadi ada kesalahan atau kelalaian Azizah dengan mencintai orang yang belum halal bagi kita, paling tidak, jadikan pelajaran. Jangan roboh yu nduk...Masa’ Azizah roboh hanya karena tuh ikhwan, apa gunanya Azizah mengetahui ilmu ikhlas dan sabar itu. Ridho dengan takdir za...tidak semua yang kita inginkan itu akan terkabul” aku mencoba menguatkannya.....
Ya!Kita harus ridho dengan takdir dariNYA! Bukankah beriman kepada Qada dan Qadar sudah menjadi wajib bagi kita? Baik itu qadar baik dan buruk. Karena hal itu merupakan awal dari tawakkal kepada Allah dalam segala usaha yang kita lakukan. Dengan iman pada qadar setiap mukmin akan optimis dalam segala tindak tanduk dan perbuatan usahanya. Karena setelah ia mencurahkan segala kemampuan yang ada padanya, ia akan bertawakkal kepada Allah semata dalam hasil yang akan dicapainya. Allah Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui apa yang baik dan buruk bagi hambaNya. Dengan modal iman akan qadar baik dan buruk, jiwa raga menerima apapun hasil yang diraih, apapun yang menimpanya. Jika buruk yang dicapai, atau musibah yang menimpa, itu tidak akan membuat sedih dan larut dengan duka lara. Jika ia tidak mencapai apa yang diinginkannya walaupun sudah mengerahkan segala daya upaya, ia tidak akan berkecil hati karenanya.
Aku ingat firmanNya, “ Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan tiada (pula suatu bencana)menimpa dirimu kecuali telah tertulis di dalam kitab (al-Lauh al-Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah, supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput darimu, dan supaya kamu tidak merasa bangga dengan apa yang telah diberikanNya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri”. (QS. Al-Haddid:22-23).
Ketahuilah setiap yang terjadi di muka bumi ini sudah tercatat di Lauhul Muhfuzh sejak 50.000 tahun yang lalu sebelum penciptaan langit dan bumi”. (HR. Muslim no.2653, dari Abdullah bin Amr bin Al’Ash). Jika seseorang mengimani takdir ini dengan benar, maka ia pasti akan memperoleh kebaikan yang teramat banyak. Ibnul Qayyim mengatakan, “Landasan setiap kebaikan adalah jika engkau tahu bahwa setiap yang Allah kehendaki pasti terjadi dan setiap yang tidak Allah kehendaki tidak akan terjadi”. (Al Fawaid, hal 94, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah. Darul Aqidah, cetakan pertama). Yang Allah takdirkan pun tidaklah sia-sia. Pasti ada hikmah di balik itu semua. Allah berfirman, “ Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main(saja) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? Maka Maha Tinggi Allah, Raja Yang Sebenarnya ; tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan yang mempunyai ‘Arsy yang mulia”. (QS. Al Mu’minun:115-116). “ Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq”. (QS. Ad-Dukhan:38-39).
Hening......lama.....
Diseberang sana, Azizah masih terdiam dan mulai mengurangi kadar isakannya...
“ Mba yakin.. Azizah pasti bisa....yukkkk...mba pengen lihat wajahmu yang manis lagi...senyum dong ke mba...hehe...karena dengan wajah manis Azizah itu, masih banyak ikhwan yang ngantri diluar sana..hehe...” Aku mulai menggodainya lagi.
“ Kita memang harus punya sifat optimis za....dengan selalu bertawakkal menggapai keinginan kita. Yah..salah satunya itu tuh ”nikah” apalagi umur sudah ada tanda warningnya..hehehe.....jadi mulailah membuka hati kepada ikhwan lain”. Dalam surat Ath Tholaq:2-3 disebutkan, “ Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya”. Nah begitu juga dengan jodoh Azizah itu...akan datang dari arah mana saja..depan, belakang, kiri dan kanan....hehe...” semakin menjadi aku menggodainya.
“ mbak ini loh...” akhirnya Azizah ngomong lagi.
“ Oh, masi hidup toh nduk...hehe...”ku pancing lagi Azizah.
“ yeee...si mbak....hiks..jadi kangen sama mbak.” menangis lagi.
“ oww...so pasti! Kapan kamu tidak kangen mba? Sms kamu saja banyak kata “kangen” di inbox mba....”jawabku sambil bernarsis.
“ Ini beneran toh mbak...hua..hua..pengen meluk mbak...hua..hua....” Azizah malah menguatkan suara tangisnya.
“oi...oi...ambil tuh guling...peluk saja..anggaplah itu mba..hehe..” jawabku.
“ aku terbang sajalah ya mba..hehe..” Azizah mulai mencairkan suasana hatinya. Mungkin dengan bercerita, sedikit longgar perasaan hatinya yang sesak tadi.
Dan aku pun mendendangkan bait seperti yang diatas....*jahat aku ya...hehehe*...... kalau gak seperti itu berarti gak Deta namanya...^___^
Deta oh Deta.........kacaunya kau ini!!!!!!
SUYSE, kamar gelap, Syawal 1432H.
^____^
by Suryana Helena Siadari on Sunday, October 2, 2011 at 5:57pm
Selasa, 29 Maret 2011
apakah sayapku akan patah...
Apakah sayapku akan patahhhh????
Ku terdiam di lamunan ku yang mendalam
Dan… tiba- tiba ku ingat lantunan kahlil Gibran dalam sayap- sayap patah
“Wahai langit tanyakan kepada-Nya mengapa Dia menciptakan sekeping hati yang begitu rapuh dan mudah terluka saat dihadapkan dengan duri- duri cinta begitu kuat dan kokoh saat berselimut cinta dan asa”
Aku terhanyut dalam lantunan baitnya…
Apakah aku akan kehilangan sayap- sayapku untuk terbang…
Karena rasa yang kupendam begitu lama kepadanya (orang yang sangat kucintai)….
Dia yang telah mengajarkan ku tentang sayap- sayap patah…….
Dan dengan pelan ia mematahkan sayap ku…
Akhirnya, Hembusan angin malam tiba- tiba menyadarkanku
Bahwa aku harus tetap bertahan agar dapat menggapai bintang
Dan terus…. Walaupun terjatuh dan sakit
“Apakah kita terbang dengan gagah perkasa menuju bintang- bintang hingga lelap sayap- sayap kita, lalu sekarang kita turun kedalam jurang…..”
Aku selalu bertanya…
Apakah aku tak pantas untuknya….
Karena adanya batasan seperti bintang dan matahari yang tak bisa bertemu…..
Tapi aku ingin menjadi bintang yang menemani bulan dimalam hari.
Biarkan kupendam rasa ini kepadanya,
Hanya aku, Sang Pencipta, dan bintang yang slalu menemaniku di setiap malam yang tahu itu…..
Tapi aku tidak ingin seperti kahlil Gibran
Yang sangat cinta kepada Selma Karamy yang berujung dengan kedukaan yang berujung dengan sayap- sayap patah
Biarkan kupendam rasa ini kepadanya,
Dia yang telah mengajarkan ku tentang sayap- sayap patah…….
Dan dengan pelan mematahkan sayap ku…
Tapi aku ingin cinta ku ini sebagai inspirasi untuk aku agar kambali mengepakkan sayap- sayap yan patah….
By Winie_doank (16 nov 09)
[Thanks to Tagok Unimed Belajar Iklas and Widia Ningsih ^^]
Ku terdiam di lamunan ku yang mendalam
Dan… tiba- tiba ku ingat lantunan kahlil Gibran dalam sayap- sayap patah
“Wahai langit tanyakan kepada-Nya mengapa Dia menciptakan sekeping hati yang begitu rapuh dan mudah terluka saat dihadapkan dengan duri- duri cinta begitu kuat dan kokoh saat berselimut cinta dan asa”
Aku terhanyut dalam lantunan baitnya…
Apakah aku akan kehilangan sayap- sayapku untuk terbang…
Karena rasa yang kupendam begitu lama kepadanya (orang yang sangat kucintai)….
Dia yang telah mengajarkan ku tentang sayap- sayap patah…….
Dan dengan pelan ia mematahkan sayap ku…
Akhirnya, Hembusan angin malam tiba- tiba menyadarkanku
Bahwa aku harus tetap bertahan agar dapat menggapai bintang
Dan terus…. Walaupun terjatuh dan sakit
“Apakah kita terbang dengan gagah perkasa menuju bintang- bintang hingga lelap sayap- sayap kita, lalu sekarang kita turun kedalam jurang…..”
Aku selalu bertanya…
Apakah aku tak pantas untuknya….
Karena adanya batasan seperti bintang dan matahari yang tak bisa bertemu…..
Tapi aku ingin menjadi bintang yang menemani bulan dimalam hari.
Biarkan kupendam rasa ini kepadanya,
Hanya aku, Sang Pencipta, dan bintang yang slalu menemaniku di setiap malam yang tahu itu…..
Tapi aku tidak ingin seperti kahlil Gibran
Yang sangat cinta kepada Selma Karamy yang berujung dengan kedukaan yang berujung dengan sayap- sayap patah
Biarkan kupendam rasa ini kepadanya,
Dia yang telah mengajarkan ku tentang sayap- sayap patah…….
Dan dengan pelan mematahkan sayap ku…
Tapi aku ingin cinta ku ini sebagai inspirasi untuk aku agar kambali mengepakkan sayap- sayap yan patah….
By Winie_doank (16 nov 09)
[Thanks to Tagok Unimed Belajar Iklas and Widia Ningsih ^^]
Senin, 28 Maret 2011
Kisah 4 Lilin
Di sebuah kamar ada 4 buah lilin yg menyala, sedikit demi sedikit habis meleleh. Suasana begitu sunyi sehingga terdengarlah percakapan mereka.
Yg pertama berkata, “Aku adalah Damai. Namun manusia tak mampu menjagaku. Lebih baik aku matikan saja diriku ini!”
Demikianlah sedikit demi sedikit sang lilin padam.
Kemudian lilin ke dua berkata, “Aku adalah Iman. Sayang aku tidak berguna lagi. Manusia tidak mau mengenalku, untuk itulah tak ada gunanya aku tetap menyala.”
Begitu selesai bicara, angin pun bertiup memadamkan lilin itu.
Dengan sedih lilin ke tiga berkata, “Aku adalah Cinta. Tak mampu lagi aku tetap menyala. Manusia sudah tidak lagi memandang dan menganggapku berguna. Mereka saling membenci, bahkan membenci mereka yg mencintainya.”
Tanpa menunggu waktu lama, matilah lilin ke tiga.
Tanpa terduga, saat itu seorang anak masuk ke kamar dan melihat ketiga lilin telah padam. Karena takut akan gelap, ia berkata.
“Apa yg terjadi? Kalian harus tetap menyala. Aku takut akan kegelapan!” Lalu ia menangis tersedu-sedu.
Lalu dengan terharu lilin terakhir berkata, “Janganlah menangis, selama aku ada dan tetap menyala, kita akan selalu bisa menyalakan tiga lilin yg lain. Akulah LILIN HARAPAN.”
Dengan mata bersinar, si anak mengambil Lilin Harapan kemudian menyalakan tiga lilin lainnya yg telah padam.
P.s :
Apa yg tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yg ada dalam hati kita…
Masing-masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yg dalam situasi apapun tetap mampu menyalakan kembali Iman, Cinta dan Damai dengan HARAPAN-nya !
Apa yg tidak pernah mati hanyalah HARAPAN yg ada dalam hati kita…
Masing-masing kita semoga dapat menjadi alat, seperti sang anak tersebut, yg dalam situasi apapun tetap mampu menyalakan kembali Iman, Cinta dan Damai dengan HARAPAN-nya !
Langganan:
Postingan (Atom)